Ade Rai Berbelanja
Sehari sebelum pertandingan Binaraga sedunia Ade Rai berdoa kepada Tuhan, berjanji tidak akan bicara sepatah katapun kalau menang dalam pertandingan itu.
Dan... ternyata dia menang.
Sialnya dia lupa bahwa besoknya adalah giliran dia berbelanja. Tapi dia tetap saja pergi ke warung langganannya. Melirik daftar belanja, berpikir sejenak, lalu dia menyingsingkan lengan bajunya, otot lengan atasnya digerak-gerakin dan ditunjuk-tunjuk. Pelayannya mengerti dan membawakan telur ayam.
Lalu yang kedua, Ade Rai membuka bajunya dan menggerak-gerakan otot dadanya sambil ditunjuk-tunjuk. Pelayan mengerti dan membawakan susu. Pada daftar selanjutnya, Ade Rai harus membeli buah pisang. Setelah berpikir sejenak, dia pelorotin celananya dan tunjuk-tujuk anunya.
Lalu pelayannya menjawab... "Maaf mas, cabe rawitnya habis ..."
Dan... ternyata dia menang.
Sialnya dia lupa bahwa besoknya adalah giliran dia berbelanja. Tapi dia tetap saja pergi ke warung langganannya. Melirik daftar belanja, berpikir sejenak, lalu dia menyingsingkan lengan bajunya, otot lengan atasnya digerak-gerakin dan ditunjuk-tunjuk. Pelayannya mengerti dan membawakan telur ayam.
Lalu yang kedua, Ade Rai membuka bajunya dan menggerak-gerakan otot dadanya sambil ditunjuk-tunjuk. Pelayan mengerti dan membawakan susu. Pada daftar selanjutnya, Ade Rai harus membeli buah pisang. Setelah berpikir sejenak, dia pelorotin celananya dan tunjuk-tujuk anunya.
Lalu pelayannya menjawab... "Maaf mas, cabe rawitnya habis ..."