Romo dan Pembantu Pastoran Baru
Seorang romo baru saja ditempatkan di sebuah rumah pastoran baru. Dan untuk pertama kali dia bertemu dengan seorang pembantu pastoran bernama Inem.
"Romo ..., Romo ..., kamar Romo masih banyak sarang laba-labanya, sebenarnya saya ingin membersihkan tapi saya sungkan dengan Romo," tegas Bibi Inem.
"Inem ..., rumah ini adalah rumah buat kita semua, tempat ini tidak ada yang perlu disungkankan, semua ini adalah milik kita bersama!" kata Romo dengan ramah.
Tak lama kemudian, di ruang tamu ada acara perkenalan bersama para pendeta dan penatua dari gereja tetangga. Kelihatannya Romo dan para tamunya akrab sekali. Tiba-tiba Bibi Inem yang membersihkan kamar Romo berlari ke ruang tamu.
"Romo ..., Romo ..., tolong ... di ruang tamu di bawah tempat tidur kita ada tikusnya, saya takut sekali ...."
Terlihat sang Romo kaget dengan kata-kata Bibi Inem yang polos. Ia teringat akan kata-katanya tadi yang disampaikannya ke Bibi Inem. Ia hanya bingung, sementara para pendeta dan tamu lainnya hanya saling berpandangan dan tersenyum-senyum saja.
"Romo ..., Romo ..., kamar Romo masih banyak sarang laba-labanya, sebenarnya saya ingin membersihkan tapi saya sungkan dengan Romo," tegas Bibi Inem.
"Inem ..., rumah ini adalah rumah buat kita semua, tempat ini tidak ada yang perlu disungkankan, semua ini adalah milik kita bersama!" kata Romo dengan ramah.
Tak lama kemudian, di ruang tamu ada acara perkenalan bersama para pendeta dan penatua dari gereja tetangga. Kelihatannya Romo dan para tamunya akrab sekali. Tiba-tiba Bibi Inem yang membersihkan kamar Romo berlari ke ruang tamu.
"Romo ..., Romo ..., tolong ... di ruang tamu di bawah tempat tidur kita ada tikusnya, saya takut sekali ...."
Terlihat sang Romo kaget dengan kata-kata Bibi Inem yang polos. Ia teringat akan kata-katanya tadi yang disampaikannya ke Bibi Inem. Ia hanya bingung, sementara para pendeta dan tamu lainnya hanya saling berpandangan dan tersenyum-senyum saja.