Agar Anak Bisa Diam dengan Sendirinya
Seorang ibu muda mengajak anaknya, Joni (5 tahun) untuk mengunjungi temannya yang juga seorang dokter. Karena sang dokter masih sibuk, ibu muda itu mengobrol dengan istri si dokter tersebut.
Sementara ibunya ngobrol, Joni dengan santainya berlari ke sana ke mari, sampai akhirnya dia memasuki ruang praktek sang dokter. Karena tuan rumah tidak melarang, ibu Joni diam saja melihat anaknya memasuki ruang praktek dokter.
Tiba-tiba dia mendengar suara barang-barang berjatuhan dari ruang praktek. Karena khawatir, ibu Joni berteriak kepada si dokter, "Kuharap Joni tidak mengganggu pekerjaanmu."
"Oh, tidak," kata si dokter dengan tenang, "Kalau dia sudah keracunan, dia pasti akan diam dengan sendirinya."
Sementara ibunya ngobrol, Joni dengan santainya berlari ke sana ke mari, sampai akhirnya dia memasuki ruang praktek sang dokter. Karena tuan rumah tidak melarang, ibu Joni diam saja melihat anaknya memasuki ruang praktek dokter.
Tiba-tiba dia mendengar suara barang-barang berjatuhan dari ruang praktek. Karena khawatir, ibu Joni berteriak kepada si dokter, "Kuharap Joni tidak mengganggu pekerjaanmu."
"Oh, tidak," kata si dokter dengan tenang, "Kalau dia sudah keracunan, dia pasti akan diam dengan sendirinya."