Tiga Pilihan Makanan Waktu Natal
Pada malam Natal pertama kami setelah menikah, istri saya memberikan pilihan kue apa yang ingin saya makan untuk Natal kami. Dia memberikan pilihan: kue labu, kue keju, atau kue selai jeruk.
"Kue labu saja deh," kata saya.
"Lhooo ... kan ulang tahunmu kemarin kita sudah makan kue itu!" protes istriku. "Pilih yang lain saja gimana ... ??"
"Oke dehhh .... kalau gitu kue keju aja ya," kata saya sambil tersenyum.
Dengan wajah cemberut istriku berkata, "Aku herannn ... setelah makan begitu banyak kue keju di rumah orangtuamu, apa kamu masih bisa memakannya?"
Karena sudah tidak ada pilihan lagi, dengan terpaksa saya memilih kue selai jeruk.
"Nah, aku setuju dengan pilihanmu, makan kue selai jeruk merupakan tradisi Natal di keluargaku!" katanya dengan wajah cerah.
"Kue labu saja deh," kata saya.
"Lhooo ... kan ulang tahunmu kemarin kita sudah makan kue itu!" protes istriku. "Pilih yang lain saja gimana ... ??"
"Oke dehhh .... kalau gitu kue keju aja ya," kata saya sambil tersenyum.
Dengan wajah cemberut istriku berkata, "Aku herannn ... setelah makan begitu banyak kue keju di rumah orangtuamu, apa kamu masih bisa memakannya?"
Karena sudah tidak ada pilihan lagi, dengan terpaksa saya memilih kue selai jeruk.
"Nah, aku setuju dengan pilihanmu, makan kue selai jeruk merupakan tradisi Natal di keluargaku!" katanya dengan wajah cerah.