Kisah Aktor yang Pelupa
Seorang aktor teater yang sudah tidak populer lagi karena sifat pelupanya akhirnya diberi kesempatan lagi untuk naik panggung, meski hanya untuk 1 adegan saja.
"Biarpun ini hanya 1 scene, tapi kalau kamu bisa melakukannya dengan baik, saya yakin kamu akan terkenal lagi", kata sang produser, "Nanti kamu akan muncul di panggung dengan setangkai mawar di tangan kananmu. Lalu dekatkan mawar itu ke hidungmu, kamu hirup dalam-dalam lalu ucapkan , "Aahhhh.....bau yang sangat aku kenal, bau kekasihku"
Takut nanti lupa sang aktor berlatih tanpa henti mengucapkan kalimatnya sampai dia yakin tidak akan lupa satu huruf pun.
Tiba saat pementasan, penonton memenuhi gedung GKJ. Pertunjukanpun dimulai dan sang aktor dengan elegan muncul di panggung. Dia lalu melakukan adegan yang sudah beratus-ratus kali dia latih, dan mengucapkan,""Aahhhh.....bau yang sangat aku kenal, bau kekasihku"
Mendadak terdengar suara riuh dari bangku penonton, dan berlanjut dengan serangkaian tawa yang makin lama makin keras. Layarpun diturunkan sebelum waktunya.
Dalam kebingungannya si aktor didatangi produser yang berteriak kepadanya, "APa yang kamu lakukan??????!!!"
"Lho...apa ada yang salah? Tidak ada baris yang aku lupakan kan?"
"Kalimatmu memang tidak kau lupakan, tapi bunganya lupa kau bawa!!"
"Biarpun ini hanya 1 scene, tapi kalau kamu bisa melakukannya dengan baik, saya yakin kamu akan terkenal lagi", kata sang produser, "Nanti kamu akan muncul di panggung dengan setangkai mawar di tangan kananmu. Lalu dekatkan mawar itu ke hidungmu, kamu hirup dalam-dalam lalu ucapkan , "Aahhhh.....bau yang sangat aku kenal, bau kekasihku"
Takut nanti lupa sang aktor berlatih tanpa henti mengucapkan kalimatnya sampai dia yakin tidak akan lupa satu huruf pun.
Tiba saat pementasan, penonton memenuhi gedung GKJ. Pertunjukanpun dimulai dan sang aktor dengan elegan muncul di panggung. Dia lalu melakukan adegan yang sudah beratus-ratus kali dia latih, dan mengucapkan,""Aahhhh.....bau yang sangat aku kenal, bau kekasihku"
Mendadak terdengar suara riuh dari bangku penonton, dan berlanjut dengan serangkaian tawa yang makin lama makin keras. Layarpun diturunkan sebelum waktunya.
Dalam kebingungannya si aktor didatangi produser yang berteriak kepadanya, "APa yang kamu lakukan??????!!!"
"Lho...apa ada yang salah? Tidak ada baris yang aku lupakan kan?"
"Kalimatmu memang tidak kau lupakan, tapi bunganya lupa kau bawa!!"