Bidan dan Panggangan Roti
Doni sarapan di kantin rumah sakit karena harus menunggui mamanya yang sakit. Dia memilih untuk memanggang roti dalam pemanggang roti otomatis. Dia masukkan roti ke dalam mesin itu (toaster). Biasanya jika sudah masak roti itu akan keluar sendiri agar mudah diambil. Tapi saat roti Doni matang, roti itu tetap berada di dalam pemanggang dan tidak dapat diambil dengan tangan.
Seorang wanita dengan seragam perawat segera menolong Doni. Dia mengambil alat medis berupa penjepit dari kantongnya. Setelah itu dia masukkan penjepit itu ke dalam celah pemanggangan roti, kemudian roti dijepit dan diangkat perlahan untuk diletakkan di piring Doni.
Doni bercanda, "Wah Anda pasti petugas dari unit gawat darurat."
"Bukan," kata wanita itu sambil tersenyum lebar, "saya bidan, Mas."
Seorang wanita dengan seragam perawat segera menolong Doni. Dia mengambil alat medis berupa penjepit dari kantongnya. Setelah itu dia masukkan penjepit itu ke dalam celah pemanggangan roti, kemudian roti dijepit dan diangkat perlahan untuk diletakkan di piring Doni.
Doni bercanda, "Wah Anda pasti petugas dari unit gawat darurat."
"Bukan," kata wanita itu sambil tersenyum lebar, "saya bidan, Mas."