Mengenal Saksi di Pengadilan
Di sebuah ruang pengadilan, sebuah kasus sedang digelar dengan menghadirkan saksi seorang ibu. Pengacara dari pihak penggugat mendapat giliran pertama untuk bertanya kepada saksi.
"Bu Padmi, Ibu tahu siapa saya?"
Bu Padmi: "Ya, saya tahu persis siapa kamu, bahkan sejak kecil. Kamu suka berbohong dan ngomongin orang di bekalang mereka. Aku tahu juga kamu suka berselingkuh dan aku merasa kasihan dengan istrimu. Selain itu kamu suka omong besar, yang sama sekali tidak berdasar."
Pengacara tersebut tertegun. Untuk mengatasi keterkejutannya, ia bertanya seadanya, "Bu Padmi pasti juga mengenal Pak Totok, pembela terdakwa kan?"
"Oh ya, tentu saja. Bahkan ibunya dulu sering menitipkannya kepadaku waktu ia masih kecil. Tak jauh beda dengan kamu, Totok juga mengecewakan. Ia pemalas, suka menggoda perempuan dan hidupnya seolah tanpa tujuan."
Begitu saksi selesai bicara, hakim memanggil kedua pengacara untuk mendekat. "Jika kalian menanyakan apakah ia kenal denganku, kalian akan aku masukkan ke penjara karena menghina pengadilan," kata hakim.
"Bu Padmi, Ibu tahu siapa saya?"
Bu Padmi: "Ya, saya tahu persis siapa kamu, bahkan sejak kecil. Kamu suka berbohong dan ngomongin orang di bekalang mereka. Aku tahu juga kamu suka berselingkuh dan aku merasa kasihan dengan istrimu. Selain itu kamu suka omong besar, yang sama sekali tidak berdasar."
Pengacara tersebut tertegun. Untuk mengatasi keterkejutannya, ia bertanya seadanya, "Bu Padmi pasti juga mengenal Pak Totok, pembela terdakwa kan?"
"Oh ya, tentu saja. Bahkan ibunya dulu sering menitipkannya kepadaku waktu ia masih kecil. Tak jauh beda dengan kamu, Totok juga mengecewakan. Ia pemalas, suka menggoda perempuan dan hidupnya seolah tanpa tujuan."
Begitu saksi selesai bicara, hakim memanggil kedua pengacara untuk mendekat. "Jika kalian menanyakan apakah ia kenal denganku, kalian akan aku masukkan ke penjara karena menghina pengadilan," kata hakim.