Untung Tidak Terinjak
Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-remang sewaktu hendak pulang ke rumahnye. Di tengah perjalanannye tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas.
Tapi dia masih ragu betul gak benda yang dia liat tu kotoran. Oleh karena penasaran, pak pandir ambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, "Bentuk mirip taik."
Terus tu dia pegang kotoran itu, lalu dia berkata, "lembek...mirip taik."
Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, lalu dia berkata,
"Bau mirip taik."
Tapi pak pandir ini masih ragu-ragu, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut.
Begitu selesai menjilat taik itu dia pun menjerit... "MEMANG TAIK! UNTUNG GAK TERINJAK!!!"
Tapi dia masih ragu betul gak benda yang dia liat tu kotoran. Oleh karena penasaran, pak pandir ambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, "Bentuk mirip taik."
Terus tu dia pegang kotoran itu, lalu dia berkata, "lembek...mirip taik."
Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, lalu dia berkata,
"Bau mirip taik."
Tapi pak pandir ini masih ragu-ragu, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut.
Begitu selesai menjilat taik itu dia pun menjerit... "MEMANG TAIK! UNTUNG GAK TERINJAK!!!"