Jodoh Untuk Klething Kuning
Seorang janda, Mbok Rondho Dadapan namanya, bingung mencarikan jodoh untuk anak gadisnya yang semata wayang, Klething Kuning namanya.
"Nduk anakku yang cantik, mengapa engkau menolak semua lamaran pemuda- pemuda di seluruh desa ini. Apakah mereka kurang tampan untukmu?", tanya sang ibu kepada Klething Kuning yang tidak kunjung bicara.
"Nduk, cah ayu! Sebenarnya, pria seperti apa yang engkau kehendaki?" rayu sang ibu, "si Ande-ande Lumut kau tolak, si Gembus kau tolak, si Bedun pun kau tolak? Pria seperti apa yang kau cari itu Nduk, anakku?"
Akhirnya, si Klething Kuning pun angkat bicara, "Mbok, saya ingin menikah dengan seorang pria yang gagah, hitam manis, macho, berbulu lebat, berkumis dan berjonggot tebal. Selain itu, saya tidak mau, Mbok! Tidak mau!!"
Dengan perasaan kesal, Mbok Rondho Dadapan berteriak mamanggil, "Blacky! Blacky! Blacky!"
"Nduk anakku yang cantik, mengapa engkau menolak semua lamaran pemuda- pemuda di seluruh desa ini. Apakah mereka kurang tampan untukmu?", tanya sang ibu kepada Klething Kuning yang tidak kunjung bicara.
"Nduk, cah ayu! Sebenarnya, pria seperti apa yang engkau kehendaki?" rayu sang ibu, "si Ande-ande Lumut kau tolak, si Gembus kau tolak, si Bedun pun kau tolak? Pria seperti apa yang kau cari itu Nduk, anakku?"
Akhirnya, si Klething Kuning pun angkat bicara, "Mbok, saya ingin menikah dengan seorang pria yang gagah, hitam manis, macho, berbulu lebat, berkumis dan berjonggot tebal. Selain itu, saya tidak mau, Mbok! Tidak mau!!"
Dengan perasaan kesal, Mbok Rondho Dadapan berteriak mamanggil, "Blacky! Blacky! Blacky!"