Orang Kaya Baru
Seorang pemuda kampung yang mempunyai usaha ternak itik telah merasa sukses. Akhirnya dengan laba yang didapat dibelinya motor bebek.
Kemudian motor tersebut dijalankan, namun yang dimasukkan gigi satu terus. Lambat dengan satu, kencang dengan satu, mendaki dengan satu menurun pun pake gigi satu. Akhirnya karena heran, seorang temannya menegur, "oi... Jang, masukkanlah gigi dua, tiga atau empat."
Si Ujang menjawab, "biar hemat, habiskan dulu satu-persatu."
Sampai di lampu merah semua kendaraan berhenti, termasuk si Ujang. Namun ketika lampu telah hijau dia masih terus berdiri. Dari hijau ke kuning, merah kemudian hijau lagi, dia masih belum menjalankan motornya. Akhirnya datang polisi, "Hei... kenapa belum jalan?"
"Belum ada warna lampu yang saya sukai Pak," jawabnya.
Setelah setahu, usahanya makin maju. Kemudian dia memutuskan untuk membeli mobil. Sampai di lampu merah dia kembali berhenti, namun pintu dibuka dan kakinya diturunkan satu. Melihat tingkahnya polisi langsung menghampiri. "Kenapa kakinya diturunkan satu, Pak?" tanya polisi.
"Waduh... lupa pak. Saya biasa naik sepeda motor."
Kemudian motor tersebut dijalankan, namun yang dimasukkan gigi satu terus. Lambat dengan satu, kencang dengan satu, mendaki dengan satu menurun pun pake gigi satu. Akhirnya karena heran, seorang temannya menegur, "oi... Jang, masukkanlah gigi dua, tiga atau empat."
Si Ujang menjawab, "biar hemat, habiskan dulu satu-persatu."
Sampai di lampu merah semua kendaraan berhenti, termasuk si Ujang. Namun ketika lampu telah hijau dia masih terus berdiri. Dari hijau ke kuning, merah kemudian hijau lagi, dia masih belum menjalankan motornya. Akhirnya datang polisi, "Hei... kenapa belum jalan?"
"Belum ada warna lampu yang saya sukai Pak," jawabnya.
Setelah setahu, usahanya makin maju. Kemudian dia memutuskan untuk membeli mobil. Sampai di lampu merah dia kembali berhenti, namun pintu dibuka dan kakinya diturunkan satu. Melihat tingkahnya polisi langsung menghampiri. "Kenapa kakinya diturunkan satu, Pak?" tanya polisi.
"Waduh... lupa pak. Saya biasa naik sepeda motor."