Pacar Pelit
Eko, yang terkenal pelitnya, baru dua minggu ini jadi pacarnya Desy. Suatu malam Minggu, pertama kali Eko datang apel ke rumahnya Desy. Kemudian mereka duduk berdua di depan beranda rumahnya Desy. Tak lama kemudian terdengarlah kentongan tukang sate favorit Desy, "tong.. tong.. tong.. sateee... sateeeee". Wah, kebetulan ada pacar gue nih, pasti doi beliin pacarnya donk... begitulah pikir Desy.
Desy: "Mas Eko..."
Eko: "Apa Desy sayank..."
Desy: "Laper nih... Tuh ada tukang sate lewat... kita panggil yuk..."
Eko: "Desy sayank, kita harus selalu menghargai orang lain, kasian kan tukang satenya kalo kita panggil.. trus nanti dia berhenti dan ngobrol dengan kita di sini... padahal kan dia harus keliling supaya bisa dapet duit untuk anak istrinya... Lagipula di dapur kan tersedia kompor, minyak, beras dan sayur hasil kerja keras Bapak kamu, kamu harus menghargai Bapak kamu sendiri donk... gunakanlah peralatan dan bahan di dapur saat kamu lapar..."
Desy: "GUBBBRRRAAAKKKS!!!!..."
Desy: "Mas Eko..."
Eko: "Apa Desy sayank..."
Desy: "Laper nih... Tuh ada tukang sate lewat... kita panggil yuk..."
Eko: "Desy sayank, kita harus selalu menghargai orang lain, kasian kan tukang satenya kalo kita panggil.. trus nanti dia berhenti dan ngobrol dengan kita di sini... padahal kan dia harus keliling supaya bisa dapet duit untuk anak istrinya... Lagipula di dapur kan tersedia kompor, minyak, beras dan sayur hasil kerja keras Bapak kamu, kamu harus menghargai Bapak kamu sendiri donk... gunakanlah peralatan dan bahan di dapur saat kamu lapar..."
Desy: "GUBBBRRRAAAKKKS!!!!..."