Istri Sempurna
"Saya cemas jangan-jangan istri saya sudah tidak mencintai saya lagi," keluh seorang suami pada seorang penasihat perkawinan.
"Apakah dia mulai nyuekin anda?" tanya si penasihat.
"Tidak sama sekali," jawab si suami. "Dia selalu membukakan pintu rumah buat saya sambil memberikan ciuman hangat dan membawakan minuman dingin. Baju saya selalu disetrikanya. Dia juga pinter masak, pinter menata rumah, pinter jaga anak-anak. Dia nggak pernah ngeluh kalau saya ganti channel tivi, dan dia juga nggak nolak kalau diajak berhubungan seks dengan gaya-gaya aneh."
"Kalau gitu, sebenarnya nggak ada masalah, dong?" si penasihat bertanya keheranan.
"Mungkin saya yang terlalu sensitif," jawab si suami, "tapi malam itu, ketika dia pikir saya sudah tertidur, dia berbisik di telinga saya 'kapan kamu mati, keparat?'"
"Apakah dia mulai nyuekin anda?" tanya si penasihat.
"Tidak sama sekali," jawab si suami. "Dia selalu membukakan pintu rumah buat saya sambil memberikan ciuman hangat dan membawakan minuman dingin. Baju saya selalu disetrikanya. Dia juga pinter masak, pinter menata rumah, pinter jaga anak-anak. Dia nggak pernah ngeluh kalau saya ganti channel tivi, dan dia juga nggak nolak kalau diajak berhubungan seks dengan gaya-gaya aneh."
"Kalau gitu, sebenarnya nggak ada masalah, dong?" si penasihat bertanya keheranan.
"Mungkin saya yang terlalu sensitif," jawab si suami, "tapi malam itu, ketika dia pikir saya sudah tertidur, dia berbisik di telinga saya 'kapan kamu mati, keparat?'"