Mencuci Kucing
Seorang kakek bernama Wonokairun beli rinso di toko Bunali.
"Mbah, kok tumben nyuci sendiri?" tanya Bunali.
"Aku mau mandiin Kucing" kata Wonokairun.
"Nggak salah Mbah" Bunali bingung.
"Iya, soalnya kucingku banyak kutunya", kata Wonokairun.
"Lha ya bisa mati kucingmu Mbah", Bunali mengingatkan.
"Temenku kemarin juga begitu, mandi-in kucing, tapi nggak apa-apa" kata Wonokairun.
Selesai bayar, Wonokairun pulang untuk mandi-in kucingnya. Besok harinya, Wonokairun datang lagi ke tokonya Bunali untuk beli rokok.
"Gimana kucingmu, Mbah?" tanya Bunali.
"Kucingku mati" kata Wonokairun.
"Tuh benerkan, sampean dibilangin nggak percaya sih. Kucing kok dimandi-in pake rinso, lha kan ada obat kutu" kata Bunali memarahi.
"Kucingku mati bukan karena rinso" kata Wonokairun menjelaskan.
"Loh kenapa??" tanya Bunali nggak sabar.
"Aku pikir itu cucian baju, lha wong nyuci-nya pake rinso, ya wis ta'g peres....."
"Mbah, kok tumben nyuci sendiri?" tanya Bunali.
"Aku mau mandiin Kucing" kata Wonokairun.
"Nggak salah Mbah" Bunali bingung.
"Iya, soalnya kucingku banyak kutunya", kata Wonokairun.
"Lha ya bisa mati kucingmu Mbah", Bunali mengingatkan.
"Temenku kemarin juga begitu, mandi-in kucing, tapi nggak apa-apa" kata Wonokairun.
Selesai bayar, Wonokairun pulang untuk mandi-in kucingnya. Besok harinya, Wonokairun datang lagi ke tokonya Bunali untuk beli rokok.
"Gimana kucingmu, Mbah?" tanya Bunali.
"Kucingku mati" kata Wonokairun.
"Tuh benerkan, sampean dibilangin nggak percaya sih. Kucing kok dimandi-in pake rinso, lha kan ada obat kutu" kata Bunali memarahi.
"Kucingku mati bukan karena rinso" kata Wonokairun menjelaskan.
"Loh kenapa??" tanya Bunali nggak sabar.
"Aku pikir itu cucian baju, lha wong nyuci-nya pake rinso, ya wis ta'g peres....."