Balada si Tukang Becak
Udah saban hari Pak Bejo si tukang becak mangkal di salah satu sudut kota Solo bersama Becak kesayangannya untuk mengais rizki. Pada suatu saat ada seorang penumpang wanita dengan postur gemuk datang dan menghampiri Pak Bejo.
"Cak..! Cak ...! ( panggilan Pak Bejo sebagai tukang Becak )"
"Tolong antering saya ke alamat ini ! ", kata wanita si penumpang sambil memberikan secarik kertas bertuliskan alamat yang dimaksud
Setelah melihat isi kertas dan mengetahui letak alamat yang dituju maka Pak Bejo bersedia mengantarkan. Jarak antara tempat mangkal Pak Bejo dengan alamat yang dituju si penumpang memang lumayan jauh. Dengan susah payah dan nafas yang terengah - engah ( maklum karena si penumpang termasuk postur yang "overload" ) akhirnya sampai juga ditempat tujuan.
Tiba - tiba si penumpang berkata,
"Waduh Pak !, maaf saya salah ngasih alamat ! yang betul yang ini ! ", kata si penumpang sambil memberikan secarik kertas yang baru.
Pak Bejo pun menyanggupi usulan si penumpang untuk menuju ke alamat yang baru. Jaraknya 2 kali dari jarak yang di tempuh alamat pertama
( Hoss... hoss..hosss ) suara nafas Pak Bejo pun mulai terdengar
Sesampai di tujuan si penumpang berkata lagi
"Waduh, dompet saya ketinggalan di rumah !! Pak, tolong anterin saya pulang terus kita ke sini lagi ya ! Tolong, Pak ! "
Akhirnya Pak Bejo mengantarkan si penumpang kembali ke rumah. Sesampai di rumah yang di tuju, si penumpang turun untuk mengambil dompet, dan belum sempat Pak Bejo istirahat si penumpang kembali menghampiri sambil berkata,
"Ehh dasar saya sudah pikun, kan dompetnya ada di kantong saya, habis gak terasa sih !, maaf ya Pak ! Sekarang tolong antering saya ke tempat tadi ! "
Akhirnya Pak Bejo kembali mengantarkan ke alamat yang kedua tadi
Di dalam perjalanan itu Pak Bejo mengayuh becaknya dengan sekuat tenaga dengan maksud cepat sampai tujuan.
Tiba - tiba terdengar suara ..
DOOOOORRRRRRR .... !!!!!!!!
Laju Becak Pak Bejo pun melambat dan akhirnya berhenti
"Lho ada apa, Pak ? Bannya meletus ya ? ", tanya si penumpang
Dan Pak Bejo pun menjawab dengan isak tangis
"Bukan...! yang meletus tadi .... itu ..... BETIS SAYA !!!!! "
"Cak..! Cak ...! ( panggilan Pak Bejo sebagai tukang Becak )"
"Tolong antering saya ke alamat ini ! ", kata wanita si penumpang sambil memberikan secarik kertas bertuliskan alamat yang dimaksud
Setelah melihat isi kertas dan mengetahui letak alamat yang dituju maka Pak Bejo bersedia mengantarkan. Jarak antara tempat mangkal Pak Bejo dengan alamat yang dituju si penumpang memang lumayan jauh. Dengan susah payah dan nafas yang terengah - engah ( maklum karena si penumpang termasuk postur yang "overload" ) akhirnya sampai juga ditempat tujuan.
Tiba - tiba si penumpang berkata,
"Waduh Pak !, maaf saya salah ngasih alamat ! yang betul yang ini ! ", kata si penumpang sambil memberikan secarik kertas yang baru.
Pak Bejo pun menyanggupi usulan si penumpang untuk menuju ke alamat yang baru. Jaraknya 2 kali dari jarak yang di tempuh alamat pertama
( Hoss... hoss..hosss ) suara nafas Pak Bejo pun mulai terdengar
Sesampai di tujuan si penumpang berkata lagi
"Waduh, dompet saya ketinggalan di rumah !! Pak, tolong anterin saya pulang terus kita ke sini lagi ya ! Tolong, Pak ! "
Akhirnya Pak Bejo mengantarkan si penumpang kembali ke rumah. Sesampai di rumah yang di tuju, si penumpang turun untuk mengambil dompet, dan belum sempat Pak Bejo istirahat si penumpang kembali menghampiri sambil berkata,
"Ehh dasar saya sudah pikun, kan dompetnya ada di kantong saya, habis gak terasa sih !, maaf ya Pak ! Sekarang tolong antering saya ke tempat tadi ! "
Akhirnya Pak Bejo kembali mengantarkan ke alamat yang kedua tadi
Di dalam perjalanan itu Pak Bejo mengayuh becaknya dengan sekuat tenaga dengan maksud cepat sampai tujuan.
Tiba - tiba terdengar suara ..
DOOOOORRRRRRR .... !!!!!!!!
Laju Becak Pak Bejo pun melambat dan akhirnya berhenti
"Lho ada apa, Pak ? Bannya meletus ya ? ", tanya si penumpang
Dan Pak Bejo pun menjawab dengan isak tangis
"Bukan...! yang meletus tadi .... itu ..... BETIS SAYA !!!!! "