Setting Suhu AC di Restoran
Di sebuah Restoran kecil dan penuh dengan dekorasi Natal, seorang pelanggan berkali-kali mengeluh kepada pelayannya. Pertama, dia mengeluhkan bahwa AC di restoran itu tidak dinyalakan sehingga dia merasa kepanasan dan dia meminta kepada pelayan untuk menyalakannya.
Kemudian dia mengeluh lagi bahwa suhu AC terlalu dingin sehingga dia merasa kedinginan, demikianlah si pelanggan mengeluh berulang kali mengenai AC restoran itu sampai kira-kira setengah jam.
Tapi yang mengejutkan adalah si pelayan kelihatan tenang-tenang saja dan terkesan sangat sabar. Dia menanggapi keluhan si pelanggan dengan santai dan tidak emosi. Seorang pelanggan yang lain heran dengan sikap si pelayan ini bertanya mengapa si pelayan tidak terganggu dengan sikap si pelanggan yang suka mengeluh dan protes itu.
"Oh, aku tidak peduli akan sikapnya itu," jawab si pelayan sambil tersenyum, "menjelang hari Natal kita harus hidup dalam kasih,"
sambungnya lagi, "lagipula ... Restoran ini tidak memiliki satu AC pun."
Kemudian dia mengeluh lagi bahwa suhu AC terlalu dingin sehingga dia merasa kedinginan, demikianlah si pelanggan mengeluh berulang kali mengenai AC restoran itu sampai kira-kira setengah jam.
Tapi yang mengejutkan adalah si pelayan kelihatan tenang-tenang saja dan terkesan sangat sabar. Dia menanggapi keluhan si pelanggan dengan santai dan tidak emosi. Seorang pelanggan yang lain heran dengan sikap si pelayan ini bertanya mengapa si pelayan tidak terganggu dengan sikap si pelanggan yang suka mengeluh dan protes itu.
"Oh, aku tidak peduli akan sikapnya itu," jawab si pelayan sambil tersenyum, "menjelang hari Natal kita harus hidup dalam kasih,"
sambungnya lagi, "lagipula ... Restoran ini tidak memiliki satu AC pun."