Kesepakatan Pada Waktu Pernikahan
Pada saat latihan untuk mempersiapkan suatu pernikahan, calon pengantin pria mendekati Pastor dan merayunya dengan tawaran yang aneh,
"Aku akan menyumbang 100 ribu jika kamu berjanji untuk mengubah sumpah perkawinan. Aku mohon bagian dimana aku harus berjanji untuk sehidup semati dalam susah maupun senang sampai maut memisahkan kita dihilangkan saja."
Kemudian Calon Pengantin Pria itu memberikan 100 ribu rupiah dan pergi dengan wajah puas.
Inilah hari pernikahan itu....
Pengantin pria dan pengantin wanita akan memasuki bagian sumpah perkawinan, dimana sumpah itu telah diubah kata-katanya. Pada saat giliran pengantin pria mengucapkan sumpahnya, Sang Pastor menatap mata pengantin pria itu dan bertanya kepadanya,
"Apakah kamu berjanji untuk selalu mengutamakan istrimu, mematuhi seluruh perintah dan permintaannya, menyiapkan sarapan paginya setiap hari, dan bersumpah demi nama Tuhan bahwa kamu akan mencintainya serta tidak akan pernah berpaling pada wanita lain selama hidupmu?"
Pengantin pria itu menelan ludah, melihat sekelilingnya, dan akhirnya menjawab dengan suara yang amat kecil, "Ya."
Setelah upacara selesai, pengantin pria mendekati Pastor tersebut dan berbisik padanya,
"Kita sudah membuat kesepakatan!"
Sang Pastor memasukkan uang 100 ribu ke kantong pengantin pria itu, dan berbisik padanya
"Istrimu memberikan tawaran yang jauh lebih baik..."
"Aku akan menyumbang 100 ribu jika kamu berjanji untuk mengubah sumpah perkawinan. Aku mohon bagian dimana aku harus berjanji untuk sehidup semati dalam susah maupun senang sampai maut memisahkan kita dihilangkan saja."
Kemudian Calon Pengantin Pria itu memberikan 100 ribu rupiah dan pergi dengan wajah puas.
Inilah hari pernikahan itu....
Pengantin pria dan pengantin wanita akan memasuki bagian sumpah perkawinan, dimana sumpah itu telah diubah kata-katanya. Pada saat giliran pengantin pria mengucapkan sumpahnya, Sang Pastor menatap mata pengantin pria itu dan bertanya kepadanya,
"Apakah kamu berjanji untuk selalu mengutamakan istrimu, mematuhi seluruh perintah dan permintaannya, menyiapkan sarapan paginya setiap hari, dan bersumpah demi nama Tuhan bahwa kamu akan mencintainya serta tidak akan pernah berpaling pada wanita lain selama hidupmu?"
Pengantin pria itu menelan ludah, melihat sekelilingnya, dan akhirnya menjawab dengan suara yang amat kecil, "Ya."
Setelah upacara selesai, pengantin pria mendekati Pastor tersebut dan berbisik padanya,
"Kita sudah membuat kesepakatan!"
Sang Pastor memasukkan uang 100 ribu ke kantong pengantin pria itu, dan berbisik padanya
"Istrimu memberikan tawaran yang jauh lebih baik..."