Otak Orang Ateis
Di sebuah negara komunis, ada sebuah TK yang guru-gurunya ateis dan ingin mengajarkan kepada muridnya bahwa Tuhan itu tidak ada.
Pada suatu hari, terjadi suatu percakapan di dalam kelas.
"Anak-anak, apakah kalian percaya Tuhan itu ada?" tanya guru ateis pada murid-muridnya.
"Tidak!" jawab murid-murid.
Tetapi seorang murid yang beriman berkata, "Ya, saya percaya"
"Apakah kamu melihat Tuhan?!" tanya guru ateis itu pada murid yang beriman dengan nada kesal.
"Eh, oh, Tidak, Bu Guru," jawab murid yang beriman dengan gugup.
"Karena kamu tidak melihat Tuhan, berarti Tuhan tidak ada", kata ibu guru meyakinkan.
"Oh, saya tidak melihat otak ibu guru, jadi ibu guru tidak punya otak?" tanya murid yang beriman dengan polos.
Guru yang ateis itu keluar kelas dengan mika yang kesal, sementara murid-murid yang lain mengatakan
"Ya, kami percaya kalau Bu Guru tak punya otak"
Pada suatu hari, terjadi suatu percakapan di dalam kelas.
"Anak-anak, apakah kalian percaya Tuhan itu ada?" tanya guru ateis pada murid-muridnya.
"Tidak!" jawab murid-murid.
Tetapi seorang murid yang beriman berkata, "Ya, saya percaya"
"Apakah kamu melihat Tuhan?!" tanya guru ateis itu pada murid yang beriman dengan nada kesal.
"Eh, oh, Tidak, Bu Guru," jawab murid yang beriman dengan gugup.
"Karena kamu tidak melihat Tuhan, berarti Tuhan tidak ada", kata ibu guru meyakinkan.
"Oh, saya tidak melihat otak ibu guru, jadi ibu guru tidak punya otak?" tanya murid yang beriman dengan polos.
Guru yang ateis itu keluar kelas dengan mika yang kesal, sementara murid-murid yang lain mengatakan
"Ya, kami percaya kalau Bu Guru tak punya otak"