Ajal Yang Tertunda
Seorang penjelajah di pedalaman Amazon tiba-tiba saja dikepung sekelompok primitif
yang haus darah. "Oo... Tuhan matilah aku," gumamnya.
Tiba-tiba dari langit di atasnya ada kilatan cahaya dan terdengar suara menggema:
"Tidak anakku..., ajalmu belum tiba. Ambillah batu di dekat kakimu itu dan pukul
kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri di depanmu."
Si penjelajah itu pun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombol itu, dan
memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga hingga ia mati seketika. Dia
berdiri di atas mayat si pemimpin. Seketika 100 orang primitif itu mengepungnya
dengan muka sangat marah karena melihat pemimpinnya terbunuh.
Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan suara menggema:
"Nah, sekarang... baru ajalmu tiba anakku...."
yang haus darah. "Oo... Tuhan matilah aku," gumamnya.
Tiba-tiba dari langit di atasnya ada kilatan cahaya dan terdengar suara menggema:
"Tidak anakku..., ajalmu belum tiba. Ambillah batu di dekat kakimu itu dan pukul
kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri di depanmu."
Si penjelajah itu pun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombol itu, dan
memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga hingga ia mati seketika. Dia
berdiri di atas mayat si pemimpin. Seketika 100 orang primitif itu mengepungnya
dengan muka sangat marah karena melihat pemimpinnya terbunuh.
Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan suara menggema:
"Nah, sekarang... baru ajalmu tiba anakku...."