Salesman Sejati
Taufik melamar pekerjaan sebagai pegawai bagian penjualan di sebuah Toko Serba Ada (salah satu anak perusahaan dari sebuah perusahaan konglomerat)di Super Mall yang sangat besar.
Ketika tes wawancara, Pak Agus, kepala bagian penjualan,sedang banyak pekerjaan sehingga tidak ingin berlama-lama wawancara. "Kamu masuk saja besok dan kita lihat ketrampilanmu dalam menjual barang", kata Pak Agus.
Keesokan harinya waktu berlalu sangat lambat bagi Taufik. Ketika jam kerjanya berakhir, dengan semangat dia pergi menemui bosnya di ruangan kantornya.
"Bagaimana?. Kamu berhasil menjual barang kepada berapa orang", tanya Pak Agus.
"Satu", jawab Taufik.
"Satu...???. Semua pegawai di sini biasa menjual kepada 10-20 orang. Berapa nilai transaksinya?"
"Dua setengah milyar rupiah secara total group perusahaan", jawab Taufik.
"Hah, bagaimana mungkin?" tanya Pak Agus.
"Seorang lelaki setengah baya masuk, kemudian saya menawarinya mata kail.
Dia membeli ketiga macam ukuran ; kecil, medium dan besar, karena itu dia membutuhkan tiga kail juga. Ketika saya tanya mau ke mana mancingnya, dia bilang di laut, berarti dia butuh perahu boat. Kebetulan di Super Mall kita sedang mengadakan PAMERAN TRANSPORTASI, maka saya bawa dia ke bagian penjualan perahu dari Marine Division grup kita dan dia memilih boat besar dengan dua mesin. Dia berkata bahwa mobilnya tak akan mampu membawa boat tersebut ke pantai. Jadi saya bawa dia ke bagian penjualan dari Automotive Division dan dia membeli Deluxe Cruiser model terbaru".
"Gila!. Kamu menjual semua itu kepada orang yang mulanya hanya ingin membeli mata kail?"
"Nggak juga sih, Bos. Pada awalnya dia mau beli pembalut wanita buat istrinya.... Lalu saya bilang, 'Malam Minggu Anda pasti menyebalkan, kenapa enggak pergi memancing saja?'..."
Ketika tes wawancara, Pak Agus, kepala bagian penjualan,sedang banyak pekerjaan sehingga tidak ingin berlama-lama wawancara. "Kamu masuk saja besok dan kita lihat ketrampilanmu dalam menjual barang", kata Pak Agus.
Keesokan harinya waktu berlalu sangat lambat bagi Taufik. Ketika jam kerjanya berakhir, dengan semangat dia pergi menemui bosnya di ruangan kantornya.
"Bagaimana?. Kamu berhasil menjual barang kepada berapa orang", tanya Pak Agus.
"Satu", jawab Taufik.
"Satu...???. Semua pegawai di sini biasa menjual kepada 10-20 orang. Berapa nilai transaksinya?"
"Dua setengah milyar rupiah secara total group perusahaan", jawab Taufik.
"Hah, bagaimana mungkin?" tanya Pak Agus.
"Seorang lelaki setengah baya masuk, kemudian saya menawarinya mata kail.
Dia membeli ketiga macam ukuran ; kecil, medium dan besar, karena itu dia membutuhkan tiga kail juga. Ketika saya tanya mau ke mana mancingnya, dia bilang di laut, berarti dia butuh perahu boat. Kebetulan di Super Mall kita sedang mengadakan PAMERAN TRANSPORTASI, maka saya bawa dia ke bagian penjualan perahu dari Marine Division grup kita dan dia memilih boat besar dengan dua mesin. Dia berkata bahwa mobilnya tak akan mampu membawa boat tersebut ke pantai. Jadi saya bawa dia ke bagian penjualan dari Automotive Division dan dia membeli Deluxe Cruiser model terbaru".
"Gila!. Kamu menjual semua itu kepada orang yang mulanya hanya ingin membeli mata kail?"
"Nggak juga sih, Bos. Pada awalnya dia mau beli pembalut wanita buat istrinya.... Lalu saya bilang, 'Malam Minggu Anda pasti menyebalkan, kenapa enggak pergi memancing saja?'..."