Bahagia menelan peluit
Pasien : Dok, tolong, saya baru saja menelan peluit
Dokter : seharusnya anda bahagia
Pasien : mengapa ?
Dokter : karena anda tidak menelan terompet
Dokter : seharusnya anda bahagia
Pasien : mengapa ?
Dokter : karena anda tidak menelan terompet