Matador
Seorang turis pria yang melancong ke Spanyol merasa lapar dan masuk ke Restoran CJDW. Ketika tengah minum sambil menunggu pesanannya datang, ia mencium bau harum nan menggoda selera. Rupanya bau tersebut
berasal dari makanan yang dipesan tamu di meja sebelahnya.
Ia memanggil pelayan dan bertanya, "Eh, makanan apa yang disajikan di meja sebelah itu?"
Sang pelayan tersenyum, "Ah, tuan! Anda sungguh berselera tinggi. Itu adalah buah zakar banteng yang mati dikalahkan matador. Sungguh suatu makanan yang lezat Tuan!"
Si turis merinding sejenak membayangkan ia harus mengunyah dan menelan buah zakar banteng. Namun sejurus kemudian, ia berkata,
"Masa bodoh! Gue kan lagi liburan. Bawakan saya makanan itu!"
"Maaf Tuan, tapi dalam satu hari kami hanya bisa menyediakan satu kali makanan tersebut karena pertandingan adu banteng hanya satu kali dalam
sehari. Kalau Tuan mau, saya bisa memesankannya khusus untuk Tuan, tapi tolong datang lebih pagi agar tidak direbut tamu lain."
Keesokan harinya, pria tersebut datang lagi dan kali ini ia mendapat makanan pesanannya. Dengan perlahan ia menikmatinya. Rasanya memang luar biasa.
Ketika si pelayan lewat, ia memanggilnya,
"Eh bung! Rasanya memang enak sekali tapi perasaan saya 'bola' yang kamu suguhkan buat tamu kemarin jauh lebih besar dari yang saya makan hari ini. Kok bisa begitu?"
"Tuan, tidak setiap hari bantengnya mati dikalahkan matador. Kebetulan hari ini si bantenglah yang keluar jadi pemenang."
berasal dari makanan yang dipesan tamu di meja sebelahnya.
Ia memanggil pelayan dan bertanya, "Eh, makanan apa yang disajikan di meja sebelah itu?"
Sang pelayan tersenyum, "Ah, tuan! Anda sungguh berselera tinggi. Itu adalah buah zakar banteng yang mati dikalahkan matador. Sungguh suatu makanan yang lezat Tuan!"
Si turis merinding sejenak membayangkan ia harus mengunyah dan menelan buah zakar banteng. Namun sejurus kemudian, ia berkata,
"Masa bodoh! Gue kan lagi liburan. Bawakan saya makanan itu!"
"Maaf Tuan, tapi dalam satu hari kami hanya bisa menyediakan satu kali makanan tersebut karena pertandingan adu banteng hanya satu kali dalam
sehari. Kalau Tuan mau, saya bisa memesankannya khusus untuk Tuan, tapi tolong datang lebih pagi agar tidak direbut tamu lain."
Keesokan harinya, pria tersebut datang lagi dan kali ini ia mendapat makanan pesanannya. Dengan perlahan ia menikmatinya. Rasanya memang luar biasa.
Ketika si pelayan lewat, ia memanggilnya,
"Eh bung! Rasanya memang enak sekali tapi perasaan saya 'bola' yang kamu suguhkan buat tamu kemarin jauh lebih besar dari yang saya makan hari ini. Kok bisa begitu?"
"Tuan, tidak setiap hari bantengnya mati dikalahkan matador. Kebetulan hari ini si bantenglah yang keluar jadi pemenang."