Kalau Jadi Engineer
Di sini akan dijelaskan karakteristik khas Engineer, yaitu memiliki pengabdian yang mendalam dan membabi buta pada profesinya.
Zaman pemberontakan. Seorang Rabi, Ahli Hukum, dan Engineer ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine.
Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, Rabi harus mati lebih dulu, disusul Ahli Hukum, dan terakhir si Engineer.
Rabi meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi pisau bergeming. Si Rabi berdiri dan mengatakan ia telah diselamatkan oleh Tuhan. Ia pun dibiarkan pergi. Giliran si Ahli Hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas dilepas. Tapi pisau maih terdiam saja.
Si Ahli Hukum berdiri dan mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali untuk sebuah kesalahan.
Maka ia pun boleh pergi.
Terakhir, si Engineer meletakkan kepalanya di leher balok. Ia mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata:
"Tunggu. Sekarang aku tahu kenapa alatnya macet..."
Zaman pemberontakan. Seorang Rabi, Ahli Hukum, dan Engineer ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine.
Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, Rabi harus mati lebih dulu, disusul Ahli Hukum, dan terakhir si Engineer.
Rabi meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi pisau bergeming. Si Rabi berdiri dan mengatakan ia telah diselamatkan oleh Tuhan. Ia pun dibiarkan pergi. Giliran si Ahli Hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas dilepas. Tapi pisau maih terdiam saja.
Si Ahli Hukum berdiri dan mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali untuk sebuah kesalahan.
Maka ia pun boleh pergi.
Terakhir, si Engineer meletakkan kepalanya di leher balok. Ia mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata:
"Tunggu. Sekarang aku tahu kenapa alatnya macet..."