Belajar Sholat
Suatu hari datanglah seorang bapak yang masih keturunan Tionghoa kepada seorang kiai, dan bermaksud masuk Islam. karena saat itu waktu sholat, maka diajaknya bapak tadi ikut sholat. hanya pesan sang kiai,
"Ikut saja nanti, kalau kami berdiri ikut berdiri, kalau kami duduk ikut saja duduk.", bapak tadi mengangguk sbg tanda mengerti. Karena takut salah maka bapak tadi duduk tepat dibelakang pak kiai yang bertindak sebagai imam.
Sebut saja Munawar, salah seorang santri dari kiai itu, mengerti duduk perkara. Tanpa bilang sama teman santri yang lain, dia sholat dibelakang bapak itu, dan sebelumnya sempat memberi tahu bahwa sholat harus bersih dan suci, jadi sang bapak disuruhnya pakai sarung dan tanpa CD.
Wal hasil ketika sholat berjalan, sampai sujud di sentuhnya ANU nya si bapak dari belakang, merasa ada yg menyentuh, langsung saja bapak tadi menyentuh ANU nya kiai, tak heran lagi kiai yang tadi sholat dengan khusuk jadi kelabakan dan akhirnya ketawa. Melihat sang imam ketawa, semua ikut ketawa dan sholat jama'ah pun di hentikan sementara. Dan sang kiai langsung mengusut masalah ini dg cermat akhirnya sang biang keladi "Munawar", distrap, dan di hukum.
"Oalah.. Munawar.. Munawar kok ada saja tingkahmu.. " kata pak kiai.
"Ikut saja nanti, kalau kami berdiri ikut berdiri, kalau kami duduk ikut saja duduk.", bapak tadi mengangguk sbg tanda mengerti. Karena takut salah maka bapak tadi duduk tepat dibelakang pak kiai yang bertindak sebagai imam.
Sebut saja Munawar, salah seorang santri dari kiai itu, mengerti duduk perkara. Tanpa bilang sama teman santri yang lain, dia sholat dibelakang bapak itu, dan sebelumnya sempat memberi tahu bahwa sholat harus bersih dan suci, jadi sang bapak disuruhnya pakai sarung dan tanpa CD.
Wal hasil ketika sholat berjalan, sampai sujud di sentuhnya ANU nya si bapak dari belakang, merasa ada yg menyentuh, langsung saja bapak tadi menyentuh ANU nya kiai, tak heran lagi kiai yang tadi sholat dengan khusuk jadi kelabakan dan akhirnya ketawa. Melihat sang imam ketawa, semua ikut ketawa dan sholat jama'ah pun di hentikan sementara. Dan sang kiai langsung mengusut masalah ini dg cermat akhirnya sang biang keladi "Munawar", distrap, dan di hukum.
"Oalah.. Munawar.. Munawar kok ada saja tingkahmu.. " kata pak kiai.