Salah pesanan
Seorang pedagang bunga pada suatu hari menerima pesanan bunga untuk upacara pemakaman jenazah dari seorang langganan melalui telepon. Ia menjadi pedagang bunga belum begitu lama. Bukan karena dia ahli, tapi karena kebetulan punya uang banyak.
"Pitanya harus putih" kata si penelepon, "dan dengan huruf emas. Pita itu harus ditulisi: Istirahatlah dengan tenang dan damai, pada kedua sisinya. Dan kalau masih ada tempat: Kita akan bersama lagi di surga nanti."
Ketika karangan bunga diantarkan ke si pemesan, betapa terkejutnya ia,
"Ya Tuhan, kok begitu aneh bunyi teksnya!" Di atas pita putih itu tertulis:
ISTIRAHATLAH DENGAN TENANG DAN DAMAI PADA KEDUA SISINYA, & KALAU MASIH ADA TEMPAT KITA AKAN BERSAMA LAGI DI SURGA NANTI.
"Pitanya harus putih" kata si penelepon, "dan dengan huruf emas. Pita itu harus ditulisi: Istirahatlah dengan tenang dan damai, pada kedua sisinya. Dan kalau masih ada tempat: Kita akan bersama lagi di surga nanti."
Ketika karangan bunga diantarkan ke si pemesan, betapa terkejutnya ia,
"Ya Tuhan, kok begitu aneh bunyi teksnya!" Di atas pita putih itu tertulis:
ISTIRAHATLAH DENGAN TENANG DAN DAMAI PADA KEDUA SISINYA, & KALAU MASIH ADA TEMPAT KITA AKAN BERSAMA LAGI DI SURGA NANTI.