Kue apel dan kopi
Bambang yang tidak bisa berbahasa Inggris beremigrasi ke New York. Ia mendapat pekerjaan, dan teman-temanya mengajarinya untuk mengucapkan "kue apel dan kopi" dalam bahasa Inggris agar ia dapat memesan makanan sendiri. Keesokan harinya, Bambang masuk ke sebuah rumah makan. "Pesan apa?" tanya pelayan.
"Kue apel dan kopi," kata Bambang.
Karena hanya itu yang dapat dikatakannya, ia terpaksa memakan kue apel dan kopi setiap hari selama satu bulan. Ketika ia mengeluh pada teman-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan "roti daging".
Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, Bambang masuk ke restoran dan langsung memesan, "Roti daging."
"Ayam atau sapi?" tanya si pelayan.
"Kue apel dan kopi," kata Bambang.
"Kue apel dan kopi," kata Bambang.
Karena hanya itu yang dapat dikatakannya, ia terpaksa memakan kue apel dan kopi setiap hari selama satu bulan. Ketika ia mengeluh pada teman-temannya, mereka mengajarinya untuk mengucapkan "roti daging".
Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, Bambang masuk ke restoran dan langsung memesan, "Roti daging."
"Ayam atau sapi?" tanya si pelayan.
"Kue apel dan kopi," kata Bambang.