Tidak mau diwawancarai
Jaksa Andi M. Ghalib dengan terpaksa harus memberi keterangan pers tentang kasus yang menimpanya. Setelah berhadapan dengan sedemikian banyak wartawan, dia duduk dan berkata: "Apakah kalian semua sudah tahu apa yang akan saya bicarakan?"
"Sudaaahh!" Serentak para wartawan menjawab dengan bersemangat.
"Kalau begitu, untuk apa lagi saya berbicara kepada kalian?!" Kata Ghalib kalem, sambil pergi meninggalkan para wartawan yang terheran-heran.
Pada hari kedua, Ghalib pun terpaksa harus memberi keterangan pers kepada para wartawan lagi. Sambil berdiri di hadapan semua wartawan, dia berkata: "Mengerti tidak, apa yang akan saya bicarakan kepada kalian sekarang ini?" Belajar dari pengalaman, para wartawan sudah sepakat sebelumnya. Dengan serentak mereka menjawab: "Tidaaaak!"
"Kalau begitu untuk apa saya berbicara kepada kalian, kalau kalian tidak mengerti apa yang akan saya bicarakan!" Jawab Ghalib tak kalah kalemnya
dengan kemarin, terus pergi meninggalkan para wartawan yang mendongkol.
Pada hari ketiga, Ghalib berhadapan lagi dengan para wartawan yang jumlahnya semakin banyak. Seperti yang sudah-sudah, Ghalib bertanya lagi
kepada para wartawan itu, "Kalian semua sudah tahu tidak, yang akan saya bicarakan hari ini?" Para wartawan yang sudah belajar dari pengalaman
dua hari berturut-turut itu pun semakin kompak. Mereka sangat yakin kali ini Ghalib yang suka bicaranya muter-muter itu bakalan tidak bisa
menghindar. Maka terdengarlah jawaban-jawaban dari para wartawan.
Sebagian menjawab: "Sudaaaaah!" Dan sebagian lagi menjawab:
"Beluuuuuummm!"
Ghalib sejenak terdiam, kemudian dengan tenang sambil menghembus asap rokoknya dia berkata: "Kalau begitu, begini saja. Kalian yang sudah tahu
memberitahu teman-teman kalian yang tidak tahu!"
"Sudaaahh!" Serentak para wartawan menjawab dengan bersemangat.
"Kalau begitu, untuk apa lagi saya berbicara kepada kalian?!" Kata Ghalib kalem, sambil pergi meninggalkan para wartawan yang terheran-heran.
Pada hari kedua, Ghalib pun terpaksa harus memberi keterangan pers kepada para wartawan lagi. Sambil berdiri di hadapan semua wartawan, dia berkata: "Mengerti tidak, apa yang akan saya bicarakan kepada kalian sekarang ini?" Belajar dari pengalaman, para wartawan sudah sepakat sebelumnya. Dengan serentak mereka menjawab: "Tidaaaak!"
"Kalau begitu untuk apa saya berbicara kepada kalian, kalau kalian tidak mengerti apa yang akan saya bicarakan!" Jawab Ghalib tak kalah kalemnya
dengan kemarin, terus pergi meninggalkan para wartawan yang mendongkol.
Pada hari ketiga, Ghalib berhadapan lagi dengan para wartawan yang jumlahnya semakin banyak. Seperti yang sudah-sudah, Ghalib bertanya lagi
kepada para wartawan itu, "Kalian semua sudah tahu tidak, yang akan saya bicarakan hari ini?" Para wartawan yang sudah belajar dari pengalaman
dua hari berturut-turut itu pun semakin kompak. Mereka sangat yakin kali ini Ghalib yang suka bicaranya muter-muter itu bakalan tidak bisa
menghindar. Maka terdengarlah jawaban-jawaban dari para wartawan.
Sebagian menjawab: "Sudaaaaah!" Dan sebagian lagi menjawab:
"Beluuuuuummm!"
Ghalib sejenak terdiam, kemudian dengan tenang sambil menghembus asap rokoknya dia berkata: "Kalau begitu, begini saja. Kalian yang sudah tahu
memberitahu teman-teman kalian yang tidak tahu!"