Diagram Venn
Ini cerita nyata, langsung dari penontonnya dan terjadi di ruang kuliah.
Di kampus saya punya seorang dosen yang sebenarnya lucu dan senang
bergurau, tetapi beliau jarang menunjukkan kelucuannya itu, penampilan dan
cara bicaranya lebih sering serius.
Waktu itu mata kuliah MPS (metodologi Penelitian Sosial), pelajaran yang
cukup memusingkan, ditengah-tengah usaha menjelaskan suatu teori yang
sulit-mengenai penggunaan diagram venn-beliau berusaha melonggarkan
ketegangan :
pak dosen :"...jadi begitu cara paling mudah menggunakan diagram penn"
murid2 :"(serentak) ...kurang v pak !"
pak dosen :" ya...diagram pevv "
murid2 :"(serentak)...kurang n pak !"
pak dosen : "... yaa ... diagram nevv !!!!"
Di kampus saya punya seorang dosen yang sebenarnya lucu dan senang
bergurau, tetapi beliau jarang menunjukkan kelucuannya itu, penampilan dan
cara bicaranya lebih sering serius.
Waktu itu mata kuliah MPS (metodologi Penelitian Sosial), pelajaran yang
cukup memusingkan, ditengah-tengah usaha menjelaskan suatu teori yang
sulit-mengenai penggunaan diagram venn-beliau berusaha melonggarkan
ketegangan :
pak dosen :"...jadi begitu cara paling mudah menggunakan diagram penn"
murid2 :"(serentak) ...kurang v pak !"
pak dosen :" ya...diagram pevv "
murid2 :"(serentak)...kurang n pak !"
pak dosen : "... yaa ... diagram nevv !!!!"