Minoritas dan Prioritas (SARA)
Ketika terjadi krisis pangan di negri Komunis ini, maka rakyat ber-bondong-2 antri mengambil jatah makanan yang disediakan pemerintah. Para pejabat negara dan petugas pemerintah yg membagikan jatah, sadar bahwa tidaklah cukup persediaan daging dan susu untuk dibagikan kepada begitu banyak orang.
Maka rapat kilat pun berlangsung dan keputusan diambil. Mereka yang Yahudi, harap keluar dari barisan dan pulang kerumah !!! kata si pejabat. Maka orang Yahudi pun, pulanglah dengan tangan hampa.
Ternyata barisan rakyat yang antri masih panjang. Hitung punya hitung, jatah pangan masih tetap tidak cukup. Rapat kedua diadakan. Lebih alot, lebih lama. Tetapi keputusan harus diambil.
Maka dengan berteriak si pejabat berkata "Yang bukan anggota Partai Komunis, silakan pulang !!!". Dan pulanglah rakyat jelata dengan tangan hampa. Tapi ternyata yang antri masih juga panjang. Dan persediaan sangat sedikit sehingga tidak cukup juga. Hari sudah sore, barisan yang antri sudah mulai resah. Rapat diadakan kembali dan keputusan diambil. Si Pejabat Pemerintah berkata
"Maaf, saudara-2, berhubung persediaan makanan tidak cukup, maka anda harus kembali lagi besok". Keruan saja mereka menggerutu. Seorang dari mereka berkomentar
"Memang orang Yahudi selalu didahulukan!!!".
Maka rapat kilat pun berlangsung dan keputusan diambil. Mereka yang Yahudi, harap keluar dari barisan dan pulang kerumah !!! kata si pejabat. Maka orang Yahudi pun, pulanglah dengan tangan hampa.
Ternyata barisan rakyat yang antri masih panjang. Hitung punya hitung, jatah pangan masih tetap tidak cukup. Rapat kedua diadakan. Lebih alot, lebih lama. Tetapi keputusan harus diambil.
Maka dengan berteriak si pejabat berkata "Yang bukan anggota Partai Komunis, silakan pulang !!!". Dan pulanglah rakyat jelata dengan tangan hampa. Tapi ternyata yang antri masih juga panjang. Dan persediaan sangat sedikit sehingga tidak cukup juga. Hari sudah sore, barisan yang antri sudah mulai resah. Rapat diadakan kembali dan keputusan diambil. Si Pejabat Pemerintah berkata
"Maaf, saudara-2, berhubung persediaan makanan tidak cukup, maka anda harus kembali lagi besok". Keruan saja mereka menggerutu. Seorang dari mereka berkomentar
"Memang orang Yahudi selalu didahulukan!!!".