Sayur Bambu
Seperti biasanya para turis asing kalau mau main nggak peduli waktu.Apa itu musim liburan apa musim kawin, bodo amat.Alkisah tersebutlah seorang wisman ditemani seorang guide terdampar di wilayah Karangbolong,Kebumen. Setelah puas dengan pemandangan pantai, mereka jalan-jalan di area pegunungan yang sejuk dan indah.
Pada saatnya makan siang, mereka bingung karena nggak ada restoran atau pun cafe, apalagi warteg. Warung makan pun susah dicari. Maklum daerah pegunungan dan lagi waktu itu bukan musim pesiar.
Maka akhirnya mereka mampir di rumah penduduk. Memang dasar orang Kebumen baik-baik,mereka disuguhin makan secara cuma-cuma (gratis).
Setelah makan terjadilah dialog:
Turis : "Enak sekali makan siang kali ini.Apalagi sup yang putih.Sup apakah?"
Guide : " Oh, itu sayur rebung,Sir."
Turis : "Apa itu rebung?"
Guide : "Rebung itu bambu yang masih muda,Sir."
Turis : "Bambu muda? Orang Indonesia memang pintar masak.Bambu yang masih muda saja enak apalagi bambu yang tua,pasti sangat enak."
Guide : "Dasar bule,lu!"
Pada saatnya makan siang, mereka bingung karena nggak ada restoran atau pun cafe, apalagi warteg. Warung makan pun susah dicari. Maklum daerah pegunungan dan lagi waktu itu bukan musim pesiar.
Maka akhirnya mereka mampir di rumah penduduk. Memang dasar orang Kebumen baik-baik,mereka disuguhin makan secara cuma-cuma (gratis).
Setelah makan terjadilah dialog:
Turis : "Enak sekali makan siang kali ini.Apalagi sup yang putih.Sup apakah?"
Guide : " Oh, itu sayur rebung,Sir."
Turis : "Apa itu rebung?"
Guide : "Rebung itu bambu yang masih muda,Sir."
Turis : "Bambu muda? Orang Indonesia memang pintar masak.Bambu yang masih muda saja enak apalagi bambu yang tua,pasti sangat enak."
Guide : "Dasar bule,lu!"