Melamar Jadi Polisi
Jono mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Oleh karena itu ia harus menjalani suatu test di hadapan seorang perwira. Karena sadar bahwa pemuda ini tidak terlalu cerdas, maka sang perwira hanya menanyakan sebuah pertanyaan yang sederhana.
"Jono," kata si perwira, "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus Kristus?"
Jono berfikir keras, tetapi tidak satu katapun dia ucapkan.
"OK," kata si perwira. "Kamu tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."
"Bagaimana, Jon?" tanya ibunya pada saat makan malam, "Apakah kau diterima?"
"bukan hanya diterima, bu," katanya sambil tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."
"Jono," kata si perwira, "Tahukah kau siapa yang membunuh Yesus Kristus?"
Jono berfikir keras, tetapi tidak satu katapun dia ucapkan.
"OK," kata si perwira. "Kamu tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok kau kutunggu di sini."
"Bagaimana, Jon?" tanya ibunya pada saat makan malam, "Apakah kau diterima?"
"bukan hanya diterima, bu," katanya sambil tersenyum lebar, "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."