Terlambat 20 Menit
Somad dan Udin, dua pria yang sudah mendekati usia pensiun sama-sama bekerja di sebuah pabrik.
Suatu hari Somad berkata pada Udin, "Din, tadi malam aku kimpoi dengan bini, percaya nggak, tiga ronde berturut-turut..."
Udin ternganga. "Tiga ronde,? tanyanya dengan kagum. "Bagaimana cara mu sehingga bias melakukannya sebanyak itu?"
"Gampang saja," ujar Somad. "Aku naik, aku goyang, dan setelah keluar aku berbaring dan tidur selama 10 menit. Kemudian aku bangun dan naik lagi, goyang lagi, lalu berbaring lagi selama 10 menit. Kemudian bangun dan main lagi. Berbaring dan tidur. Setiap kali bangun dari tidur, aku bahkan merasa semakin kuat."
"Wuah, kau memang hebat," puji Udin. "Kalau begitu aku perlu mencobanya dengan bini di rumah."
Begitulah, malamnya Udin langsung masuk kamar. Ia kimpoi dengan istrinya, berbaring dan tidur selama 10 menit. Kemudian bangun, kimpoi lagi, berbaring dan tidur lagi selama 10 menit. Kemudian ia bangun. Kimpoi lagi, berbaring dan tidur lagi...
Paginya Udin bangun agak terlambat. Bergegas memakai pakaian kerja dan ia berlari ke halte bus yang akan mengantarnya ke pabrik tempatnya bekerja.
Di tempat pengisian daftar hadir, bos pabrik telah berdiri menunggunya dengan wajah garang.
"Bos," kata Udin minta maaf. "Saya sudah mengabdi di perusahaan ini selama 28 tahun, dan selama itu pula saya belum pernah terlambat. Karena itu maafkanlah saya kalau kali ini saya sampai terlambat 20 menit..."
"Terlambat 20 menit?," sergah bosnya terheran-heran. "Lalu ke mana saja kau kemarin dan kemarin lusa...?"
Suatu hari Somad berkata pada Udin, "Din, tadi malam aku kimpoi dengan bini, percaya nggak, tiga ronde berturut-turut..."
Udin ternganga. "Tiga ronde,? tanyanya dengan kagum. "Bagaimana cara mu sehingga bias melakukannya sebanyak itu?"
"Gampang saja," ujar Somad. "Aku naik, aku goyang, dan setelah keluar aku berbaring dan tidur selama 10 menit. Kemudian aku bangun dan naik lagi, goyang lagi, lalu berbaring lagi selama 10 menit. Kemudian bangun dan main lagi. Berbaring dan tidur. Setiap kali bangun dari tidur, aku bahkan merasa semakin kuat."
"Wuah, kau memang hebat," puji Udin. "Kalau begitu aku perlu mencobanya dengan bini di rumah."
Begitulah, malamnya Udin langsung masuk kamar. Ia kimpoi dengan istrinya, berbaring dan tidur selama 10 menit. Kemudian bangun, kimpoi lagi, berbaring dan tidur lagi selama 10 menit. Kemudian ia bangun. Kimpoi lagi, berbaring dan tidur lagi...
Paginya Udin bangun agak terlambat. Bergegas memakai pakaian kerja dan ia berlari ke halte bus yang akan mengantarnya ke pabrik tempatnya bekerja.
Di tempat pengisian daftar hadir, bos pabrik telah berdiri menunggunya dengan wajah garang.
"Bos," kata Udin minta maaf. "Saya sudah mengabdi di perusahaan ini selama 28 tahun, dan selama itu pula saya belum pernah terlambat. Karena itu maafkanlah saya kalau kali ini saya sampai terlambat 20 menit..."
"Terlambat 20 menit?," sergah bosnya terheran-heran. "Lalu ke mana saja kau kemarin dan kemarin lusa...?"