Pengalaman Memeriksakan Urine
Umurku 13 tahun ketika itu, aku masih bekerja paruh waktu di salah satu perusahaan tas (home industri) di kota Gresik, sampai akhirnya aku disuruh oleh bos perempuanku untuk memeriksakan urine di sebuah puskesmas untuk diketahui positif ataukah tidak.
Sesampainya di puskesmas aku menyodorkan sample urine kepada seorang suster dan memeriksanya dan hasilnya positif.
Sambil menunjukkan mimik gembira si suster memberiku selamat atas kehadiran putra pertamanya. Aku jadi bingung, masak anak sekecil ini sudah kelihatan sperti Bapak-Bapak.
Dalam perjalanan pulang tidak henti-hentinya hati ini tersenyum, ahâ¦. Sudahlah. Sampai akhirnya tiba juga saya pulang kerumah bos, sambil menyodorkan hasil pemeriksaan tersebut saya juga mengambil sisa urine dalam wadah botol yang dari tadi memang saya taruh dalam saku baju, alamak!!! Ternyata cairan urine sudah habis tumpah memenuhi bajuku. Bau sekali.
Sesampainya di puskesmas aku menyodorkan sample urine kepada seorang suster dan memeriksanya dan hasilnya positif.
Sambil menunjukkan mimik gembira si suster memberiku selamat atas kehadiran putra pertamanya. Aku jadi bingung, masak anak sekecil ini sudah kelihatan sperti Bapak-Bapak.
Dalam perjalanan pulang tidak henti-hentinya hati ini tersenyum, ahâ¦. Sudahlah. Sampai akhirnya tiba juga saya pulang kerumah bos, sambil menyodorkan hasil pemeriksaan tersebut saya juga mengambil sisa urine dalam wadah botol yang dari tadi memang saya taruh dalam saku baju, alamak!!! Ternyata cairan urine sudah habis tumpah memenuhi bajuku. Bau sekali.