Cerita sang cucu
Seorang kakek dan cucu sedang jalan-jalan. Karena hari panas mereka beristirahat di bawah pohon yang di depannya ada kolam ikan.
Si cucu yang memang cerdas mengajukan gagasan ke si kakek.
"Kek, apakah kakek mau memberi saya uang 100 rupiah, bila saya berhasil menegakkan seekor cacing tegak lurus di atas tanah?"
Si kakek tak percaya. Pikirnya mana bisa. Katanya: "Oke, kalau bisa, besok kakek kasih kamu 100 rupiah."
Si cucu lantas mencari cacing di pinggir kolam. Ketemu satu. Dibawanya si cacing eksperimen ke depan kakek. Lantas si cucu mengambil hair-spray dari kantong baju. Si cacing malang disemprot beberapa kali, lantas mati kaku. Dengan mudah si cucu menegakkan sang cacing tegak lurus di atas tanah. Si kakek kagum, cucunya memang pintar.
Sampai di rumah ceritalah si cucu tentang janji sang kakek pada sang nenek. Si nenek mendengar penuh pesona. Karena hari sudah siang, si cucu harus tidur siang.
Sore harinya si nenek mencari si cucu sambil membawa uang 200 rupiah.
"100 rupiah dari si kakek, dan 100 rupiah lagi dari nenek untuk ide yang bagus." kata sang nenek.
Si cucu melongo kurang paham.
Si cucu yang memang cerdas mengajukan gagasan ke si kakek.
"Kek, apakah kakek mau memberi saya uang 100 rupiah, bila saya berhasil menegakkan seekor cacing tegak lurus di atas tanah?"
Si kakek tak percaya. Pikirnya mana bisa. Katanya: "Oke, kalau bisa, besok kakek kasih kamu 100 rupiah."
Si cucu lantas mencari cacing di pinggir kolam. Ketemu satu. Dibawanya si cacing eksperimen ke depan kakek. Lantas si cucu mengambil hair-spray dari kantong baju. Si cacing malang disemprot beberapa kali, lantas mati kaku. Dengan mudah si cucu menegakkan sang cacing tegak lurus di atas tanah. Si kakek kagum, cucunya memang pintar.
Sampai di rumah ceritalah si cucu tentang janji sang kakek pada sang nenek. Si nenek mendengar penuh pesona. Karena hari sudah siang, si cucu harus tidur siang.
Sore harinya si nenek mencari si cucu sambil membawa uang 200 rupiah.
"100 rupiah dari si kakek, dan 100 rupiah lagi dari nenek untuk ide yang bagus." kata sang nenek.
Si cucu melongo kurang paham.