Mencontoh ayam
Suatu kali sepasang suami isteri pergi berlibur ke suatu peternakan ayam di pinggir kota. Yang empunya peternakan menemani si suami isteri melihat-lihat 'isi' peternakannya. Tiba-tiba seekor ayam jantan lalu di depan mereka, mengejar si ayam betina. Ketika "dapat" langsung saja 'diterkam'. Anehnya si ayam betina tak memberikan perlawanan. 'Kejadian' ini tak luput dari perhatian si empu peternakan dan si suami isteri.
"Pak, berapa kali si ayam jantan ini 'menerkam' si ayam betina sehari?" tanya sang isteri.
"Ya, kira-kira empat atau lima kali sehari," jawab si empu.
Si isteri terbelalak, lalu memandang si suami: "Pak, apa kamu nggak dengar itu?"
Si suami tak kaget lalu mengajukan pertanyaan kepada si empu: "Pak, sudah berapa ayam betina yang 'diterkam' si ayam jantan ini?" "Kami punya banyak kandang ayam. Dalam satu kandang ada satu ayam jantan kami tempati di dalam dua puluh ekor ayam betina," jawab si empu.
"Bu, apa kamu nggak dengar itu?"
"Pak, berapa kali si ayam jantan ini 'menerkam' si ayam betina sehari?" tanya sang isteri.
"Ya, kira-kira empat atau lima kali sehari," jawab si empu.
Si isteri terbelalak, lalu memandang si suami: "Pak, apa kamu nggak dengar itu?"
Si suami tak kaget lalu mengajukan pertanyaan kepada si empu: "Pak, sudah berapa ayam betina yang 'diterkam' si ayam jantan ini?" "Kami punya banyak kandang ayam. Dalam satu kandang ada satu ayam jantan kami tempati di dalam dua puluh ekor ayam betina," jawab si empu.
"Bu, apa kamu nggak dengar itu?"